Acne vulgaris merupakan pembentukan papula, nodul, dan kista pada muka, leher, bahu, dan punggung akibat dari sumbatan keratin pada dasar dari kelenjar minyak (pilosebaseus) di dekat folikel rambut. 90% dari penderita adalah mereka yang menginjak usia menjelang dewasa. Bertambahnya produksi androgen yang terjadi selama pubertas meningkatkan produksi sebum, suatu pelumas kulit. Sebum bergabung dongan keratin dan membentuk sumbatan.
Pada acne dapat timbul komedo (sumbatan bahan tanduk dalam unit pilosebaseus); papula (komedo tertutup yang pecah); pustula (bentukan padat yang mengalami perlunakan pada puncaknya, dengan mengeluarkan nanah), nodul (dari komedo tertutup--penonjolan pada kulit yang lebih besar dari papula), dan jaringan parut. komedo (bisa berwarna putih atau hitam), papul (merah), pustul (menonjol dan ada peradangan), nodus (menonjol lebih dari 0,5 cm), hingga jaringan parut hipotrofik (cekung) / hipertrofik (seperti keloid) yang terjadi akibat kelainan aktif tersebut.
Akne Vulgaris adalah peradangan menahun folikel pilosebasea yang umumnya terjadi pada masa remaja dan dapat sembuh sendiri. Gambaran klinis akne vulgaris sering polimorfi terdiri atas berbagai papul, pustul, nodul, komedo, dan jaringan parut yang terjadi akibat kelainan aktif tersebut, baik jaringan hipertrofik maupun hipotrofik.
Akne vulgaris merupakan penyakit polimorfik, universal pada remaja, 99% terjadi pada wajah, tetapi dapat terjadi pula pada punggung (60%), dan dada (15%). Kulit berminyak biasanya merupakan salah satu gambaran menonjol.
Akne vulgaris ( jerawat ) penyakit kulit akibat peradangan kronik folikel pilosebasea yang umunya terjadi pada masa remaja dengan gambaran klinis berupa komedo, papula, pustul, nodus, dan kista pada tempat predileksinya ( Arif Mansjoer, dkk. 2000 ).
Akne vulgaris ( jerawat ) merupakan kelainan folikel umum yang mengenai pilosebasea ( polikel rambut ) yang rentan dan paling sering ditemukan di daerah muka, leher, serta bagian atas. Akne ditandai dengan komedo tertutup ( white head ), komedo terbuka ( black head ), papula, pustul, nodus, dan kista ( Brunner & Suddarth, 2001 ).
Acne merupakan kelainan kulit yang paling sering ditemukan pada remaja dan dewasa muda di antara 12 – 35 tahun. Laki-laki dan perempuan terkena sama banyaknya, dengan insidensi tertinggi antara usia 14 – 17 tahun untuk anak perempuan serta antara usia 16 – 19 tahun untuk anak laki-laki. Kelainan kulit ini semakin nyata pada pubertas dan usia remaja, dan kenyataan tersebut mungkin terjadi karena kelenjar endokrin tertentu yang mempengaruhi sekresi kelenjar sebasea mencapai aktivitas puncaknya pada usia ini.
Berbagai faktor penyebab acne ntara lain;
1. Faktor Intrinsik
Kebanyakan orang dengan kulit berwarna lebih jarang terkena daripada orang kulit putih. Hormon androgen juga mempunyai peranan penting dalam timbulnya jerawat. Hormon ini menjadi aktif dan banyak jumlahnya pada usia remaja, menjelang menstruasi, dan pada saat kehamilan. Hormon ini dapat meningkatkan produksi sebum (minyak), tapi hormon estrogen mengurangi produksi sebum. Kadar hormon androgen pada kulit pasien ternyata lebih tinggi daripada kadar orang normal. Yang disangka mempunyai peran pada proses keratinitis sel epidermis, komposisi sebum-sebum permeabelitas saluran pilosebasea. Infeksi bakteri corybacreium acnes, staphylococcus albus pytyrosporum ovale mempengaruhi banyak terbentuknya lipase yang penting dalam pembentukkan komedo. Keaktivan kelenjar sebasea sendiri menentukan timbulnya penyakit, kebanyakan pada orang dengan kulit berminyak.
2. Faktor Ekstrinsik
1. Faktor Intrinsik
Kebanyakan orang dengan kulit berwarna lebih jarang terkena daripada orang kulit putih. Hormon androgen juga mempunyai peranan penting dalam timbulnya jerawat. Hormon ini menjadi aktif dan banyak jumlahnya pada usia remaja, menjelang menstruasi, dan pada saat kehamilan. Hormon ini dapat meningkatkan produksi sebum (minyak), tapi hormon estrogen mengurangi produksi sebum. Kadar hormon androgen pada kulit pasien ternyata lebih tinggi daripada kadar orang normal. Yang disangka mempunyai peran pada proses keratinitis sel epidermis, komposisi sebum-sebum permeabelitas saluran pilosebasea. Infeksi bakteri corybacreium acnes, staphylococcus albus pytyrosporum ovale mempengaruhi banyak terbentuknya lipase yang penting dalam pembentukkan komedo. Keaktivan kelenjar sebasea sendiri menentukan timbulnya penyakit, kebanyakan pada orang dengan kulit berminyak.
2. Faktor Ekstrinsik
- makan makanan berlemak
- iklim / suhu / kelembaban : dimana pada daerah beriklim tropis lebih banyak karena sinar UV, temperatur dan kelembaban udara mempengaruhi aktivitas kelenjar sebasea.
- pemakaian kosmetik / pelembab yang mengandung minyak, minyak rambut (hair pomades) dapat memperburuk akne.
- Obat-obatan yang dapat memicu timbulnya akne antara lain: kortikosteroid oral kronik yang dipakai untuk mengobati penyakit lain ( seperti lupus eritematosus sistemik atau transplantasi ginjal ), dapat menimbulkan vistula dipermukaan kulit wajah. Dada dan punggung. Selain itu ada steroid, lithium, beberapa antiepilepsi, dan iodides.
- jarang membersihkan muka yang kotor & berminyak
- faktor – faktor mekanik seperti mengusap, menggesek tekanan, dan meregangkan kulit yang kaya akan kelenjar sebasea dapat memperburuk akne yang sudah ada.
Ini merupakan salah satu perbedaan penting antara wajah dan punggung. Wajah berada di daerah terbuka, mudah terkena debu, tapi tidak lembap. Punggung sebaliknya. Bagian ini berada di daerah tertutup, tidak mudah kena debu tapi mudah lembap akibat keringat. Jerawat di punggung juga bisa berupa “jerawat yang tidak biasa”. Bintil-bintil mirip jerawat tapi bukan acne vulgaris.
Contohnya, erupsi akneformis. Ini berupa kelainan kulit yang muncul secara tiba-tiba. Bentuknya menyerupai jerawat tapi bukan jerawat biasa. “Jadi, bintil-bintil di punggung itu tidak selalu jerawat,” Di wajah pun begitu. Umumnya memang jerawat, tapi tidak semua bintil-bintil adalah jerawat biasa.
Jerawat yang tidak biasa ini misalnya disebabkan oleh efek samping pemakaian obat. Contohnya, kortikosteroid sistemik dan INH. Kortikosteroid biasanya digunakan untuk mengobati alergi atau asma. Sedangkan INH biasa digunakan dalam terapi tuberkulosis paru. Jika seseorang memakai obat-obat ini lalu timbul bintil-bintil di punggungnya, mungkin saja itu bukan jerawat biasa, tapi mungkin erupsi akneformis, misalnya.
Contoh lain jerawat yang tidak biasa adalah bintil-bintil di punggung akibat infeksi jamur tertentu. Bentuknya seperti jerawat biasa. Seperti kita tahu, jerawat ada yang bentuknya bintil-bintil merah, ada pula yang bintil-bintil kuning bernanah. Bentuk seperti ini juga bisa dijumpai pada infeksi jamur tertentu yang lokasinya di punggung.
Secara fisik, bentuk bintil-bintil ini sulit dibedakan dari jerawat biasa. Yang membedakan adalah rasa gatal yang ditimbulkan. Jerawat biasa umumnya tidak begitu gatal, sekalipun sampai bernanah. Tapi khusus jerawat akibat infeksi jamur ini, gatalnya terasa lebih jelas.
Jenis Acne Vulgaris:
1. Acne Pustulosa
banyak terdapat cairan keputihan ( nanah )
2. Acne Papulosa
banyak bisul yang keras dan kehitaman.
3. Acne Indurata
Terdapat jaringan kulit yang keras.
4. Acne Seborroicha
Banyak lemak dan sisik kulit
banyak terdapat cairan keputihan ( nanah )
2. Acne Papulosa
banyak bisul yang keras dan kehitaman.
3. Acne Indurata
Terdapat jaringan kulit yang keras.
4. Acne Seborroicha
Banyak lemak dan sisik kulit
Pencegahan
Cara termudah untuk mencegah munculnya jerawat yaitu dengan menghindari penyebab munculnya jerawat diatas. Berikut ini ada beberapa tips agar Jerawat enggan bertandang di wajah kita lagi :
Cara termudah untuk mencegah munculnya jerawat yaitu dengan menghindari penyebab munculnya jerawat diatas. Berikut ini ada beberapa tips agar Jerawat enggan bertandang di wajah kita lagi :
- Agar pencegahan berjalan maksimal, pertama-tama harus dicari dulu penyebabnya. Jika penyebabnya adalah kuman, maka harus rajin mandi agar kebersihan terjaga, jika perlu mandi tiga kali sehari. Untuk sabun tak perlu sabun khusus, sabun mandi biasa yang bukan sabun antiseptik pun sudah cukup efektif untuk mencegah kuman datang. Selain itu sabun mandi biasa juga bisa mencegah jerawat akibat produksi kelenjar minyak yang berlebih.
- Gunakan pembersih khusus seperti lotion atau sabun khusus untuk kulit berjerawat.
- Selalu jaga kebersihan kulit wajah, tangan, serta perangkat rias. Begitu juga dengan kebersihan rambut, terutama jika rambut Anda panjang dan berponi, karena minyak serta kotoran yang ada pada rambut dapat menempel pada kulit muka yang akhirnya dapat memicu produksi sebum berlebihan dan munculnya jerawat.
- Pilih kosmetik yang larut dalam air, hindari kosmetik yang mengandung minyak.
- Hindari makan makanan yang berlemak.
- Tidur (istirahat) yang cukup.
- Hindari stres.
- Mengonsumsi makanan sehat dan seimbang.
- Makan buah untuk membantu mengeluarkan racun dari dalam tubuh.
- Minum air putih (minimal 8 gelas sehari) untuk membersihkan ginjal dan hati serta mengeluarkan racun dari dalam, sehingga kulit menjadi sehat, bersih dan cerah.
- Olahragalah secara teratur.
Ramuan Herbal untuk Acne Vulgaris
Putih telur dan mentimun adalah dua bahan alami yang mampu membantu menghilangkan jerawat di punggung. Jika fungsi dari putih telur adalah untuk mengangkat sel-sel mati, mentimun untuk menghilangkan nota hitam di kulit. Berikut cara untuk mengolah kedua bahan alami tersebut;
Putih telur dan mentimun adalah dua bahan alami yang mampu membantu menghilangkan jerawat di punggung. Jika fungsi dari putih telur adalah untuk mengangkat sel-sel mati, mentimun untuk menghilangkan nota hitam di kulit. Berikut cara untuk mengolah kedua bahan alami tersebut;
- Pisahkan putih telur dengan kuningnya, kemudian kocok putih telur hingga kaku.
- Potong kecil-kecil mentimun, kira-kira sekitar 3 cm.
- Masukan putih telur dan mentimun kedalam blander hingga menjadi jus.
- Blender kedua bahan tersebut lalu oleskan ke punggung yang berjerawat hingga kira-kira 15 menit.
- Kemudian bilas dengan air hangat.
Pengobatan acne meliputi penghentian pemakaian make-up dan crim pelembab yang terbuat dari minyak .terapi diet:pembatasan makanan yang dapat maningkatkan intensitas acne. Higiene kulit:menggunakan pembersi muka seperti sabun larva,dial atau netrogena.
Adapun pengobatan lain seperti:
1. Farmacoterapi topical
a. Benzoil peroksida
b. Asam vitamin A
c. Antibiotic topikal
2. Terapi sistemik
a. Antibiotic sistamik :tetrasiklin
b. Retinoid oral
c. Terapi hormon
3. Terapi bedah
a. Ekstraksi isi komedo
b. Drainase pustule dan kista
c. Eksisi saluran sinus dan kista
d. Penyuntikan kortikosteroid intra lesi